Jika
seseorang mendorong sebuah meja, menarik sebuah balok dengan tali atau
memukul sebuah kaleng maka meja dan balok tersebut akan bergerak
sedangkan kaleng tersebut akan penyok (berubah bentuk). Jadi gaya adalah
suatu dorongan atau tarikan yang menyebabkan suatu benda mengalami
gerak atau berubah bentuk. Salah satu cara untuk mengukur besarnya gaya
adalah dengan menggunakan neraca pegas. Gaya diberi notasi F dan satuan
gaya adalah Newton (N). Gaya merupakan
besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar dan arah. Fisikawan
mengenal empat gaya di alam yang disebut gaya-gaya fundamental yaitu :
- Gaya gravitasi.
- Gaya elektromagnetik.
- Gaya nuklir kuat.
- Gaya nuklir lemah.
Gaya gravitasi adalah
gaya yang bekerja antara bumi dengan sebuah benda yang berada di dekat
permukaan bumi, gaya ini disebut berat benda. Gaya gravitasi juga
bekerja antara matahari dengan bumi dan planet planet yang lain. Gaya
elektromagnet meliputi gaya listrik dan gaya magnet. Gaya nuklir kuat
dan lemah bekerja diantara partikel-partikel yang terpisah di dalam
ruang.
Dalam mekanika dikenal empat gaya
populer, antara lain berat benda, gaya gesek, tegangan tali dan gaya
normal. Berat benda adalah gaya yang dialami oleh suatu benda karena
pengaruh gaya tarik bumi yang arahnya menuju pusat bumi. Gaya gesek adalah
gaya yang dialami oleh suatu benda yang bergerak di atas lintasan yang
kasar, yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
Tegangan tali adalah gaya yang bekerja pada tali jika suatu benda
digantung dengan tali karena pengaruh dari gaya berat. Dan gaya normal adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang benda berada.
Hukum-hukum Newton Tentang Gerak
1). Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)
Hukum
ini menyatakan bahwa suatu benda akan cenderung mempertahankan keadaan
diam atau bergerak lurus beraturan jika tidak ada gaya yang bekerja
pada benda tersebut atau gaya total yang bekerja pada benda tersebut
sama dengan nol. Atau dikatakan bahwa benda yang diam akan tetap diam
dan benda yang bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan tetap
bergerak lurus dengan kecepatan tetap. Pernyataan Hukum I Newton ini
secara matematis dapat dituliskan sebagai: ?F = 0 (Jumlah dari semua
gaya yang bekerja sama dengan nol.)
2). Hukum II Newton
Hukum Newton
ini menyatakan bahwa resultan gaya yang bekerja pada suatu benda akan
menghasilkan percepatan yang arahnya sama dengan arah resultan gaya
tersebut dan berbanding lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik
dengan massa benda. Atau dapat dikatakan bahwa percepatan suatu benda
dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massanya. Secara
matematis dituliskan sebagai :
Gaya
dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan
dalam satuan meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin
besar gaya yang diperlukan dan semakin besar percepatan suatu benda
maka gaya yang diperlukan juga akan semakin besar Hukum II Newton ini
dapat pula dinyatakan dengan laju perubahan momentum sebuah benda yang
bergerak sebanding dan searah dengan gaya yang mempengaruhinya dan
diformulasikan sebagai:
F = d(mv) / dt
Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika massa benda adalah tetap maka:
F = m dv/dt
Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan suatu benda terhadap waktu.
3). Hukum III Newton
Hukum
III Newton disebut juga sebagai hukum aksi-reaksi, karena hukum ini
membahas tentang gaya reaksi yang disebabkan oleh gaya aksi. Syarat
berlakunya hukum III Newton ini adalah gaya aksi-reaksi harus bekerja
pada dua benda yang berlainan dan arah kedua gaya tersebut adalah
berlawanan. Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada
benda lain, maka benda yang kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda
pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan. Secara matematis
dituliskan sebagai:
Faksi = -Freaksi
Besarnya
gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan
bahwa arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.
Penerapan hukum-hukum Newton
Di bawah ini contoh penerapan hukum newton :
1) Benda di atas bidang datar licin, dipengaruhi gaya yang membentuk sudut tertentu terhadap arah gerak benda.
Besarnya
percepatan suatu benda yang ditarik dengan gaya yang membentuk sudut ?
tergantung dari gaya dan massa benda. Semakin besar sudutnya maka
percepatan benda akan semakin kecil karena nilai cos sudut tersebut
semakin kecil, semakin besar gaya maka percepatan akan semakin besar
dan semakin besar massa benda maka nilai percepatan akan semakin kecil.
2)
Dua buah benda dihubungkan dengan tali yang melalui katrol licin,
dengan salah satu benda berada di atas bidang datar licin dan yang
lainnya tergantung.
Besarnya percepatan dari dua balok yang
dihubungkan oleh katrol licin, satu balok terletak pada bidang datar
dan yang lain tergantung dapat ditentukan dengan membagi massa balok
yang tergantung dengan jumlah massa kedua balok.
Tegangan tali
merupakan hasil kali antara massa balok yang terletak pada bidang datar
dengan percepatan. Tegangan tali dinyatakan dalam satuan Newton.
3) Dua buah benda dihubungkan dengan tali yang melalui katrol yang licin, kedua benda dalam keadaaan tergantung ( m2 > m1 ).
Percepatan
kedua balok dapat ditentukan dengan membagi selisih massa kedua balok
dengan jumlah massa kedua balok kemudian hasilnya dikalikan dengan
percepatan gravitasi bumi. Percepatan gravitasi bumi dinyatakan dengan
satuan m/det2.
Tegangan tali dapat ditentukan dengan mengalikan massa m1 dengan jumlah dari nilai percepatan gravitasi bumi dengan percepatan .
4) Benda berada di bidang miring licin yang membentuk sudut tertentu.
Besarnya
percepatan suatu balok yang meluncur pada bidang miring tergantung
dari nilai sinus sudutnya dikalikan besarnya percepatan gravitasi bumi,
semakin besar sudutnya maka percepatannya akan semakin besar.
Percepatan balok tidak tergantung pada massa balok.
5) Gaya normal atau berat benda/orang yang berada di dalam lift.
(a) Lift diam atau bergerak lurus beraturan
Besarnya
gaya normal orang atau berat orang sama dengan massa dikalikan
percepatan gravitasi. Gaya normal orang atau berat orang dinyatakan
dalam satuan newton.
(b). Lift bergerak ke bawah dengan percepatan a
Gaya
normal orang yang berada di dalam lift yang bergerak ke bawah sama
dengan selisih antara percepatan gravitasi dengan percepatan lift
dikalikan massa. Semakin besar percepatan benda maka besarnya gaya
normal akan semakin kecil.
(c). Lift bergerak ke atas dengan percepatan a
Gaya
normal orang yang berada di dalam lift yang bergerak ke atas sama
dengan jumlah percepatan gravitasi dengan percepatan lift dikalikan
dengan massa. Semakin besar percepatan lift maka besarnya gaya normal
akan semakin besar pula.
(d). Tali lift putus atau lift bergerak ke bawah dengan percepatan g
Gaya
normal orang yang berada di dalam lift yang bergerak ke bawah dengan
percepatan g adalah sama dengan nol, artinya terjadi gerak jatuh bebas.